Support & Resistance (batas bawah/atas harga)
Support dan Resistance adalah dua konsep penting dalam analisa teknikal yang digunakan untuk menentukan batas psikologis harga pada sebuah aset seperti saham, forex, atau kripto. Keduanya merepresentasikan level harga tertentu di mana harga cenderung berbalik arah atau setidaknya berhenti sementara sebelum melanjutkan tren.
Support
Support (Tingkat Dukungan) adalah level harga terendah pada suatu periode di mana harga aset cenderung tertahan dari penurunan lebih lanjut.
Di titik ini, permintaan (pembeli) biasanya cukup kuat untuk menahan tekanan jual, sehingga harga memantul naik.
Jika harga menembus support, sering kali diikuti dengan penurunan harga lebih lanjut.
Resistance
Resistance (Tingkat Hambatan) adalah level harga tertinggi pada suatu periode di mana harga cenderung tertahan dari kenaikan lebih lanjut.
Di titik ini, tekanan jual (penawaran) cukup kuat sehingga mengalahkan kekuatan beli, membuat harga berbalik turun.
Jika harga menembus resistance, biasanya akan naik lebih tinggi karena memicu minat beli tambahan (breakout).
Kegunaan Support & Resistance
- Menentukan Titik Entry dan Exit
Beli di area support, jual di area resistance.
Exit (take profit) bisa ditempatkan di dekat resistance jika membeli di support.
- Menentukan Stop Loss
Stop loss bisa ditempatkan sedikit di bawah support untuk menghindari kerugian besar jika harga menembus support.
- Mengidentifikasi Tren Pasar
Jika support dan resistance terus naik, berarti tren naik (bullish).
Jika keduanya terus turun, berarti tren turun (bearish).
- Strategi Breakout dan Reversal
harga menembus resistance dengan volume besar, bisa jadi sinyal breakout untuk naik lebih tinggi.
Sebaliknya, jika harga gagal menembus resistance dan malah turun, bisa dianggap reversal.
Trendline (garis tren naik/turun)
Trendline adalah garis lurus yang digambar pada grafik harga untuk membantu mengidentifikasi arah pergerakan harga (tren) suatu aset seperti saham, forex, atau kripto. Garis ini menghubungkan serangkaian titik tertinggi (high) atau terendah (low) pada chart untuk menunjukkan kecenderungan arah harga. Trendline membantu trader untuk memvisualisasikan kekuatan dan arah tren, serta digunakan sebagai acuan support (dukungan) atau resistance (hambatan) dinamis.
Jenis-Jenis Trendline :
- Uptrend Line (Garis Tren Naik)
Menghubungkan serangkaian higher low (level terendah yang semakin tinggi).
Menunjukkan kondisi pasar sedang dalam tren naik (bullish).
Harga cenderung memantul ke atas setiap kali menyentuh trendline ini.
- Downtrend Line (Garis Tren Turun)
Menghubungkan serangkaian lower high (level tertinggi yang semakin rendah).
Menunjukkan kondisi pasar dalam tren turun (bearish).
biasanya memantul turun setiap kali menyentuh garis ini.
- Sideways / Konsolidasi
Harga bergerak dalam range horizontal, tidak jelas naik atau turun.
Dalam kondisi ini, trendline horizontal membantu mengidentifikasi support dan resistance.
- Mengidentifikasi Tren
Menentukan apakah pasar sedang naik, turun, atau sideways.
- Titik Entry dan Exit
Entry bisa dilakukan saat harga menyentuh trendline di uptrend (buy).
Exit bisa dilakukan jika harga menembus trendline, sebagai sinyal potensi pembalikan tren.
- Konfirmasi Breakout
Jika harga menembus trendline dengan volume besar, itu menjadi sinyal kuat adanya breakout.
- Membantu Menentukan Stop Loss
Stop loss bisa ditempatkan sedikit di bawah trendline pada tren naik.
Moving Average (MA) (rata-rata harga dalam periode tertentu)
Moving Average (MA) adalah salah satu indikator dalam analisa teknikal yang digunakan untuk menghaluskan pergerakan harga dengan cara menghitung rata-rata harga dalam periode waktu tertentu. MA membantu trader untuk mengidentifikasi arah tren pasar, mendeteksi potensi pembalikan arah (reversal), serta menentukan level support dan resistance dinamis.
Jenis-Jenis Moving Average
- Simple Moving Average (SMA)
Rata-rata harga dalam periode tertentu dengan bobot yang sama untuk setiap data harga.
- Exponential Moving Average (EMA)
Memberikan bobot lebih besar pada data harga terbaru, sehingga lebih responsif terhadap perubahan harga terkini dibandingkan SMA.
Lebih cocok untuk trader yang ingin menangkap sinyal cepat.
Digunakan dalam indikator populer seperti MACD.
- Weighted Moving Average (WMA)
Mirip dengan EMA tetapi perhitungan bobotnya berbeda. Memberikan perhatian lebih pada data terbaru dengan sistem bobot proporsional.
Cukup jarang digunakan dibanding SMA & EMA.
Fungsi & Kegunaan Moving Average
- Mengidentifikasi Arah Tren
Jika harga di atas MA, tren dianggap naik (bullish).
Jika harga di bawah MA, tren dianggap turun (bearish).
- Sebagai Support dan Resistance Dinamis
MA bisa berfungsi sebagai batas bawah (support) saat tren naik.
Bisa juga jadi batas atas (resistance) saat tren turun.
- Sinyal Entry & Exit
Golden Cross: Ketika MA periode pendek (misalnya MA 10) memotong ke atas MA periode panjang (misalnya MA 50). Ini sinyal bullish.
Death Cross: MA pendek memotong ke bawah MA panjang → sinyal bearish.
- Mengurangi Noise
MA membantu menyaring pergerakan harga yang fluktuatif atau tidak stabil (noise).
RSI (Relative Strength Index) adalah indikator dalam analisa teknikal yang digunakan untuk mengukur kekuatan relatif pergerakan harga dalam periode waktu tertentu, guna mengetahui kondisi overbought (jenuh beli) atau oversold (jenuh jual).
RSI membantu trader memahami momentum pergerakan harga, yaitu sejauh mana harga telah bergerak naik atau turun dengan cepat, yang berpotensi diikuti oleh pembalikan arah (reversal).
RSI dinyatakan dalam skala 0 hingga 100. Nilainya dihitung berdasarkan rata-rata kenaikan harga dibandingkan dengan rata-rata penurunan harga selama periode tertentu (umumnya 14 periode).
- 70 - 100
Overbought (Jenuh Beli): Harga sudah terlalu tinggi, berpotensi mengalami koreksi atau penurunan.
- 30 - 0
Oversold (Jenuh Jual): Harga sudah terlalu rendah, berpotensi terjadi rebound atau kenaikan.
- 50
Netral: Tidak ada tekanan beli atau jual yang dominan.
MACD (Moving Average Convergence Divergence)
Salah satu indikator paling populer di kalangan trader saham, forex, maupun kripto. MACD (Moving Average Convergence Divergence) adalah indikator teknikal yang digunakan untuk mengukur kekuatan (momentum) dan arah tren suatu aset berdasarkan hubungan antara dua Moving Average (MA) dengan periode berbeda.
Candlestick Patterns
Candlestick Patterns adalah pola-pola yang terbentuk dari susunan candle (lilin) pada grafik harga yang digunakan untuk membantu trader dalam memprediksi pergerakan harga selanjutnya. Pola candlestick ini berasal dari teknik analisa klasik Jepang yang sudah digunakan sejak abad ke-17 dan masih sangat populer hingga saat ini di dunia trading saham, forex, dan kripto.
Setiap candlestick menampilkan informasi tentang:
- Harga pembukaan (Open)
- Harga tertinggi (High)
- Harga terendah (Low)
- Harga penutupan (Close)
Jenis-Jenis Candlestick Patterns
-
Reversal Patterns (Pola Pembalikan Arah)
- Bullish Reversal Patterns
Indikasi harga berpotensi naik setelah tren turun.
- Hammer: Candle dengan body kecil di atas dan ekor panjang di bawah → sinyal pantulan ke atas.
- Inverted Hammer: Body kecil di bawah dengan ekor panjang di atas.
- Morning Star: Tiga candle → bearish besar, doji/pinbar kecil, bullish besar.
- Bullish Engulfing: Candle bullish besar yang menelan candle bearish sebelumnya.
- Bearish Reversal Patterns
Indikasi harga berpotensi turun setelah tren naik.
- Shooting Star: Body kecil di bawah dengan ekor panjang di atas.
- Hanging Man: Mirip hammer tapi muncul di puncak tren naik.
- Evening Star: Kebalikan dari Morning Star → bullish besar, doji/pinbar kecil, bearish besar.
- Bearish Engulfing: Candle bearish besar yang menelan candle bullish sebelumnya.
-
Continuation Patterns (Pola Kelanjutan Tren)
Pola ini menandakan tren yang sedang berjalan kemungkinan akan berlanjut.
- Rising Three Methods: Dalam tren naik, muncul beberapa candle kecil bearish di antara dua candle bullish besar.
- Falling Three Methods: Dalam tren turun, muncul beberapa candle kecil bullish di antara dua candle bearish besar.
- Three White Soldiers: Tiga candle bullish besar berturut-turut → indikasi tren naik kuat.
- Three Black Crows: Tiga candle bearish besar berturut-turut → indikasi tren turun kuat.
-
Indecision Patterns (Pola Ketidakpastian / Netral)
Menandakan pasar sedang ragu-ragu atau sideways, bisa berbalik arah atau melanjutkan tren.
- Doji: Harga open = close → menunjukkan kebimbangan pasar.
- Spinning Top: Body kecil dengan ekor atas dan bawah panjang.
- Long-legged Doji: Doji dengan ekor sangat panjang.